Data penanggulangan bencana Nasional, sampai hari ini, Senin, 6 Januari 2020, mencatat korban tewas meninggal karena banjir meningkat menjadi 66 orang. Sementara itu, dua orang yang dilaporkan hilang dari tanggal.
Meskipun banjir di beberapa daerah telah menurun, orang masih didorong untuk waspada. Berdasarkan data dari Badan Meteorology, klimatologi dan Geofisik (BMKG) yang memprediksi kondisi cuaca ekstrem dengan curah hujan yang tinggi akan memakan waktu satu minggu ke depan. "Masyarakat didorong untuk membersihkan air jauh di daerah air dan mengalir untuk mengantisipasi peningkatan volume air ketika hujan turun. Pemerintah daerah, BPBD dan masyarakat diharapkan terus secara aktif memantau info-info cuaca terkini dari BMKG, serta informasi BNPB mengenai banjir Jabodetabek dan sekitarnya, " Inilah himbauan dari badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh BNPB - Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops), banjir di Jabodetabek terus menurun dan di beberapa wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Lebak, kota Bogor dan depok tidak ada genangan air. Banjir surut di Kabupaten bekasi adalah setinggi 20-30 cm, kota Bekasi 20-60 cm, Kabupaten Bogor 20-30 cm, kota Tangerang 10-300 cm dan Jakarta Barat 20-150 cm. Beberapa orang mulai kembali ke rumah mereka masing-masing, sehingga ada penurunan jumlah pengungsi di berbagai titik evakuasi di kota Bekasi, Kabupaten Bogor, kota Tangerang, kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Lebak. Sejauh ini, ada 127 titik pengungsi, termasuk di kota Bekasi titik 75, Kabupaten Bogor 27 Point, kota Tangerang Selatan 1 Point, Kabupaten Lebak 8 Point dan Kota Depok 6 Point. Evakuasi korban banjir di Jakarta Timur terus ke 1 titik, Jakarta Barat 5 poin, Jakarta Selatan 3 Point, dan Jakarta Utara 1 Point.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorMahasiswa yang senang blogging. Di sini saya bagikan pengalaman keseharian. Dari mulai study, travelling, kecantikan dan info bermanfaat lainnya. Archives
January 2020
Categories |